Kepri

Indonesia

Internasional

Recent Posts

Bisnis Disektor Agrobisnis

Agustus 22, 2016
Seorang penggiat agrobisnis, Pak Purwanto, Krajan, Jambewangi, Banyuwangi (bercocok tanam coklat dan kates) yang sudah 22 tahun digelutinya, mengatakan : Kegiatan agro adalah kombinasi antara hobby dan seni. Seperti apa hobby itu ? Anda jangan beternak ikan jika anda tidak bisa betapa nikmatnya melihat ikan meliuk-liuk atau ikan dengan lahapnya saat kita memberi makan. Lantas seninya dimana ? anda membutuhkan kreatifitas mengatur tata-letak kolam, tanaman yang menaunginya atau peralatan beternak ikan yang anda modifikasi sehingga pekerjaan beternak ikan makin mudah dan tidak melelahkan.
Agrobisnis
seperti bisnis lainnya merupakan peluang jika anda bisa menyikapi dan menjalankannya dengan baik. Wilayah Indonesia yang luas, iklim yang cukup stabil dan sinar matahari yang melimpah sepanjang musim. Kata koes Plus, tanah kita tanah surga, menjawab bahwa bisnis ini layak digeluti dengan serius. Padi, ikan, jagung, kedelai mampu di mulia-biakkan hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Sekarang, saatnya anda menangkap peluang ini, mulailah tahap kecil skala kecil. Berbeda dengan perdagangan langsung seperti jual beli dipasar, anda akan menerima profit dalam bentuk uang tunai dalam satu hari, bercocok-tanam atau beternak membutuhkan waktu lebih lama. Ikan Patin 7 bulan, Cabe 4 bulan, sawit minimal 4 tahun.
Anda bisa melirik data dibawah ini, yang range modalnya antaraRp.500.000 hingga Rp.100.000.000
Pembibitan tanaman
Pembenihan ikan
Pupuk, pestida dan obat-obatan, suplemen, vitamin, probiotik dan antibiotik ikan.
Beternak modal sangat minim seperti : Cacing sutra, cacing lumbricus, kroto, ulat hongkong (Point ini anda bisa memulai modal dibawah Rp.500.000)
Bahkan beberapa binatang yang menjijikkan sekarang ini sudah dilirik, sarang semut, belatung dan lalat.
Jasa transportasi dan packing.
Pengepul, suplier, dropshipper atau pengecer.
Jasa keuangan atau menggunakan sistem bagi hasil dengan pelaku yang dipercaya.
Budidaya tanaman hias, iklan hias, komoditi pertanian yang berorientasi ekspor.
Produk olahan dan kuliner hasil bumi.
Beberapa komoditi yang selalu dibutuhkan sepanjang masa, seperti : padi, jagung dan buah-buahan. Coklat, tomat, beternak ayam dan banyak lagi.
Kompleksitas sektor agrobisnis justru bisa dijadikan peluang usaha dan anda bisa memilih salah satu bidang yang paling anda kuasai teknik dan cara-caranya, yang paling anda suka. Yang membuat anda bergairah.
Nah, andaikata anda berminat dan sudah menentukan pilihan bisnis anda, pastikan bahwa anda berjanji kepada diri sendiri : Bahwa anda bisa.
PELUANG USAHA
Agrobisnis adalah pilihan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan menggiurkan. Beberapa produk suplemen, probiotik dan antibiotik ikan air tawar bisa menjadi pilihan.
Di Indonesia, penggunaan suplemen, probiotik dan antibiotik untuk peningkatan kualitas tumbuh ikan masih minim, budidaya selama ini masih mengandalkan cara tradisional, managemen kolam yang apa adanya dan mengandalkan kebaikan alam.
PRODUK ANDAL
Menurut penuturan penggiat disektor agrobisnis, saat ini budidaya ikan air tawar selalu mengalami pasang surut, pada hari ini ada peternak yang gulung tikar namun diwaktu dan tempat lain tumbuh peternak baru. Sementara kebutuhan akan ikan Nila, Lele, Patin, Gurami, Bawal, Mujair, Mas dan lain lain dari waktu kewaktu selalu meningkat. Merekapun selalu melakukan uji coba, trial and error yang menghabiskan biaya, waktu dan tenaga.
TANTANGAN DAN INOVASI
Usaha ini bukan tanpa kendala, menjelaskan kepada pembeli tentang produk kita adalah hal yang paling berat, mengenalkan brand name adalah menjadi awal-awal yang paling sulit. Satu saja apresiasi positif yang diberikan oleh peternak menjadi kebanggaan tak terkira. Sedih juga diperoleh jika ada komplain jika produk tidak memberi manfaat kepada penggunannya, kita tahu variabel dari sebuah budidaya ditentukan dari banyak faktor seperti :
Kualitas benih
Persiapan kolam
Managenen pakan
Managemen Transportasi
Dan lain-lain
Inovasi tak kenal waktu adalah landasan yang menjadi cambuk pemecut semangat. Riset, penelitian dan pengembangan produk dan harus menjadi pioneer adalah obsesi tertinggi dengan selalu menggali dan mengenal kebutuan budidayawan ikan air tawar diseluruh Indonesia.
Sumber Berita :
http://boosterfish.com/bisnis-di-sektor-agrobisnis-bag-1/
Sumber Gambar :
static.ciputraentrepreneurship.com/thumbs/stories/thumbs/ladang_agrobisnis09.jpg

INI FAKTOR KUNCI NEGARA BERKEMBANG JADI TARGET PASAR PROSPEKTIF

Agustus 21, 2016
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat di dunia merasakan adanya transformasi lanskap global yang banyak menyoroti emerging markets atau pasar negara berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2016 nanti diperkirakan 88% populasi dunia akan menetap di negara-negara berkembang ini.
Menurut data dari Euromonitor International, dalam kurun waktu tujuh tahun antara 2013 dan 2020, ekonomi pasar yang berkembang diperkirakan tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi negara maju, dengan persentase rata-rata 65% dari pertumbuhan ekonomi global.
Meskipun tidak semua pasar berkembang tumbuh pada tingkat yang sama, output ekonomi secara keseluruhan dari kelompok ini meningkat dari tahun ke tahun.
Nyatanya, banyak yang menganggap semua negara di benua, atau suatu daerah, berada dalam golongan yang sama.
Namun, terdapat perbedaan besar antara satu negara dengan negara yang lain, terlepas dari persamaan yang mereka miliki.
Dari penetrasi internet hingga pembangunan infrastruktur, budaya lokal sampai dengan hukum perpajakan, setiap negara di pasar negara berkembang perlu pendekatan yang berbeda, dengan menempatkan strategi bisnis yang sesuai.
Misalnya Kenya dan Ethiopia, meskipun bertetangga, kedua negara tersebut memiliki tingkat penetrasi internet yang berbeda, yaitu 47,3% populasi Kenya menggunakan internet, sedangkan Ethiopia hanya 1,9%.
Adopsi teknologi lebih cepat
Banyak pasar negara berkembang telah melewatkan langkah yang diambil di negara-negara yang lebih maju ketika merujuk pada pemasangan sambungan telepon, desktop dan internet dial-up.
Akibatnya, teknologi baru – termasuk nirkabel, penggunaan ponsel dan aplikasi, dan mobile banking – didominasi oleh populasi muda dan penggemar teknologi berada pada laju yang lebih cepat.
Misalnya di Indonesia, sebagai salah satu pasar smartphone terbesar di dunia, yang memiliki 280 juta pengguna ponsel saat ini. Sementara itu, Kenya memimpin pasar negara berkembang dalam teknologimobile payment.
Kelas menengah mendorong belanja konsumen
Kelas menengah di pasar negara berkembang nyatanya berkembang sangat pesat, menciptakan kelompok konsumen baru. Peningkatan pendapatan konsumen di pasar berkembang sebagai imbas dari pembangunan ekonomi menyebabkan tumbuhnya permintaan produk-produk berkualitas tinggi.
Selain itu, dibandingkan di negara maju, kelas menengah di pasar negara berkembang semakin didominasi oleh kalangan muda. Kelompok usia muda ini lebih terfokus pada penggunaan teknologi, yang mempengaruhi kebiasaan belanja secara online untuk membeli produk dan layanan berkualitas.
Kian Moini, Co-founder dan Managing Director Lamudi Global, mengatakan populasi kaum muda yang berkembang, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi, membuat pasar negara berkembang menjadi pilihan favorit bagi startups, usaha kecil dan menengah, dan perusahaan multinasional.
“Masyarakat kelas menengah yang semakin berkembang secara berkelompok pindah ke kota, membawa daya beli yang kuat, penetrasi ponsel yang tinggi dan permintaan besar terhadap layananonline, menyajikan banyak peluang untuk pengembangan ide-ide bisnis baru,” ujarnya seperti dikutip siaran pers.

Sumber Berita dan Gambar (www.etftrends.com)

http://www.marketing.co.id/ini-faktor-kunci-negara-berkembang-jadi-target-pasar-prospektif/

Keutamaan Sedekah; Kunci Kesuksesan Seorang Pengusaha

Agustus 20, 2016
Bagi seorang pengusaha, bahkan bukan hanya pengusaha muslim saja. Sedekah merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis. Bill Gates, manusia terkaya di muka bumi ini menyumbangkan 50% dari kekayaannya untuk kepentingan sosial. Jika dilihat secara logika, harusnya kedudukannya sebagai manusia terkaya mudah tergeser ke nomor dua atau nomor tiga manusia terkaya. Namun kenyataannya ia tetap menduduki peringkatnya dalam waktu yang sangat lama.
Inilah salah satu bukti dari firman Allah yang sudah disebutkan pada artikel sebelumnya tentang keutamaan sholat dhuha. Bahkan Allah tidak pilih kasih meskipun mereka non islam. Jika orang non islam saja Allah menepati janjinya, lalu bagaimana dengan umat islam sendiri?
Untuk setiap umat, Kami telah berikan pola syari’at ( aturan ) dan jalan hidup yang benar ( tata cara pelaksanaannya ), sekiranya Allah menghendaki, pastilah kamu dijadikannya satu umat saja, namun Allah hendak mengujimu dalam hal karunia yang telah diberikan kepadamu, karena itu berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan….( AL MAIDAH 5 : 48 )
AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS ALA NABI MUHAMMAD SAW
Akuntansi merupakan jantung dari perkembangan sebuah bisnis. Kebanyakan orang tidak sadar akan hal ini. Sebuah bisnis tidak akan pernah berkembang jika tidak didasari dengan ilmu akuntansi yang baik. Lalu, apakah kita harus kuliah akuntansi? Jawabannya tidak. Karena nabi Muhammad SAW mengajarkan kita sebuah ilmu akuntansi sederhana yang jika diterapkan pada bisnis insya allah akan baik hasilnya. Berikut sepenggal sabda rasullullah SAW tentang bagaimana mengatur keuangan bisnis:
Dia menjawab, ‘Karena kamu mengatakan itu, maka aku melihat hasil kebunku. Sepertiganya aku sedekahkan, sepertiganya lagi aku makan bersama keluargaku, dan sepertiga siasanya aku kembalikan kepadanya.
Ya, bagilah penghasilan kamu menjadi 3 bagian. Yang pertama yaitu mensedekahkannya kepada yang membutuhkan, menggunakannya untuk kehidupan bersama keluargamu, dan menggunakannya untuk kemajuan bisnis. Ini sangatlah sederhana dan semua orang bisa menerapkannya.
KEUTAMAAN SEDEKAH LAINNYA
Bukan hanya memiliki peran penting dalam hal bisnis, sedekah juga sangat penting dalam kehidupan sosial dan agama. Ada banyak sekali firman Allah dan sabda rasul yang menyinggung manfaat dan keutamaan dari sedekah. Seperti memberi keberkahan pada harta, menghapus dosa, hingga mendapatkan naungan pada hari akhir.
So, apakah kamu akan tetap berfikir 2x untuk melakukan sedekah?
Sumber Berita: http://www.entrepreneurmuslim.com/keutamaan-sedekah-kunci-kesuksesan-seorang-pengusaha
Sumber Gambar: www.dnaberita.com/foto_berita/7Sedekah.jpg

Potensi Kuda Laut Bintan Diteliti, Buka Peluang Ekspor

Agustus 18, 2016
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BINTAN - Keindahan alam bawah laut Bintan bukan hanya menyejukkan mata. Ternyata Bintan juga mempunyai populasi bawah laut yang sangat menarik yakni Populasi Kuda Laut yang diyakini bisa membangkitkan industri perikanan Bintan semakin terkenal dimata dunia.
Kasi Pendayagunaan dan Pelestarian, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Afdal Kamil menyebutkan, perairan Bintan juga punya potensi kuda laut. "Kami sudah memberikan atensi pada sektor kuda laut yang ada di Bintan ini," kata Afdal, belum lama ini.‬
‪BPSPL Padang, kata Afdal, akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai populasi dan habitat kuda laut yang ada di Bintan. Karena menurutnya, selama ini kuda laut hanya dimanfaatkan secara kecil-kecilan oleh nelayan tradisional. "Karena sudah sering ditangkap secara bebas, kami ingin mendata kembali, apakah populasi kuda laut itu masih melimpah atau tidak," ujarnya.‬
Jika memang populasi kuda laut masih melimpah di Bintan, tentunya ini akan membuka peluang bisnis sekala besar yang sangat menjanjikan. Sebab banyak negara diluar sana sangat membutuhkan seperti Tiongkok, Hong Kong, atau Taiwan. "Karena diketahui negara-negara tersebut punya kebutuhan yang masif untuk mengonsumsi kuda laut," tambahnya.
Tentunya hal ini tidak akan terjadi jika populasi kuda laut sudah kritis. Namun mereka tidak akan berdiam diri begitu saja, secepatnya BPSPL Padang akan memikirkan langkah teknis untuk penangkaran atau budidaya agar populasi kuda laut di Bintan tetap ada. "Tapi itu juga perlu studi penelitian dulu. Seperti untuk mengetahui jenis-jenis apa yang bisa dibudidayakan dan mengetahui cara merawatnya," ujar Afdal.‬
‪Data populasi kuda laut di Bintan itu, sambungnya, juga akan jadi rujukan pertimbangan untuk penyusunan regulasi nasional mengenai pemanfaatan kuda laut. Karena satwa laut ini juga sudah mendapat perhatian serius dari dunia internasional. "Peraturan secara nasional memang belum ada. Data dari kami akan diteruskan ke pusat untuk jadi rujukan," terang Afdal. Harapannya, peraturan itu ada dan bisa diterapkan untuk melindungi kuda laut dari ancaman kepunahan.‬
‪Terlebih, Afdal tak memungkiri ancaman pencemaran laut Bintan yang disebabkan limbah tumpahan minyak hitam. "Itu jenis limbah yang berbahaya. Khawatir bisa mematikan banyak satwa laut di sini. Termasuk juga kuda laut. Ini harus segera dicegah bersama," pungkasnya.
Sumber Berita dan Gambar:
http://batam.tribunnews.com/2015/03/16/potensi-kuda-laut-bintan-diteliti-buka-peluang-ekspor

Sebagai Pengekspor Ikan Hias Dunia, Indonesia di Posisi Tiga

Agustus 17, 2016
LIPUTAN A – Indonesia saat ini menduduki posisi ketiga dunia sebagai negara pengekspor ikan hias. Sedangkan posisi pertama dan kedua dunia masih dipegang oleh Spanyol dan Jepang.
Nilai ekspor ikan hias Indonesia ke pasar dunia tersebut pada saat ini mencapai Rp1,7 triliun.
“Nilai ekspor ikan hias sebesarRp1,7 triliun itu didominasi oleh ikan hias air tawar,” ujar Slamet Soebjakto, Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat membuka kongres Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI) di Depok, beberapa waktu lalu.
Menurut Slamet, potensi ikan hias air laut perlu lebih di gali secara optimal untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor ikan hias Indonesia.
Berdasarkan data statistik perikanan budidaya, volume produksi ikan hias selama periode 2010 – 2013 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 18,9% per tahun, yaitu 605 juta ekor pada tahun 2010 dan mencapai 1,137 miliar pada tahun 2013.
Bersaing Ketat di ASEAN
Namun, potensi yang ada harus terus ditingkatkan. Sebab, di kawasan ASEAN sendiri, ekspor ikan hias Indonesia masih harus bersaing dengan Malaysia dan Singapura.
“Infrastruktur pengembangan produksi ikan hias harus terus ditingkatkan. Khususnya yang terkait dengan distribusi, transportasi dan juga logistik,” tutur Slamet.
Untuk dapat berbicara di era Pasar Bebas ASEAN, lanjut Slamet, kita harus melakukan sinergi seluruh kekuatan stakeholder yang terkait dengan ikan hias, sehingga mampu memperkuat mata rantai produksi ikan hias dari hulu sampai hilir.
“Dengan begitu, kita akan mampu bersaing dengan negara lain, bahkan mampu menguasai pasar ikan hias secara global,” papar Slamet.
Sumber Berita:
www.liputan-agribisnis.com/berita-pilihan/sebagai-pengekspor-ikan-hias-dunia-indonesia-di-posisi-tiga
Sumber Gambar : 
cdn-2.tstatic.net/manado/foto/bank/images/ikan-hias-air-tawar.jpg

Hadapi MEA, Rantai Produksi Ikan Hias Harus Diperkuat

Agustus 16, 2016
LIPUTAN-AGRIBISNIS.COM – Meski memiliki potensi besar, namun Indonesia masih tertinggal dalam kemampuan mengekspor ikan hias dibanding Malaysia dan Singapura.
Tentu hal ini akan menjadi tantangan besar saat negeri ini memasuki era pasar bebas ASEAN (MEA) di akhir 2015.
Karena itu, ditegaskan oleh Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk menghadapi persaingan tersebut maka infrastruktur pengembangan produksi ikan hias harus terus ditingkatkan.  Hal ini terutama terkait distribusi, transportasi dan juga logistik.
“Untuk dapat berbicara di era pasar bebas ASEAN, kita harus melakukan sinergi seluruh kekuatan dan stakeholder yang terkait dengan ikan hias sehingga mampu memperkuat mata rantai produksi ikan hias dari hulu sampai hilir. Dengan begitu kita akan mampu bersaing dengan negara lain,” papar Slamet.
Hal ini disampaikan Slamet saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan kunjungan kerja di Sentra Ikan Hias Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, 30 September 2014 lalu.
Perkembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tulungagung saat ini dikelompokkan pada dua usaha, yaitu budidaya ikan hias dan konsumsi.
Ikan hias dikhususkan pada ikan mas koki (kaliko, tosa, rasket, mutiara, lion head (kepala singa), mata kantong (mata bola), mas lowo, tekim, spenser, rensil dan 40 jenis ikan hias lainnya.
Sedangkan ikan konsumsi yang berorientasi pasar adalah ikan lele, gurami, patin, tombro, nila hitam, dan tawes.
Ikan mas koki merupakan primadona ikan hias dari kabupaten ini. Pemasaran ikan mas koki dari pembudidaya Tulungagung meliputi hampir 90% wilayah Indonesia, termasuk untuk ekspor.
Pemasaran ikan hias dan konsumsi dari Kabupaten Tulungagung mencakup Jakarta, Denpasar, Bandung, Yogyakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Purwokerto, sebagian Sumatra, dan Sulawesi. Sedangkan untuk ekspor ikan hias telah menjalin hubungan dengan eksportir dari Bali, Surabaya dan Jakarta.
Sumber Berita : http://www.liputan-agribisnis.com/berita-pilihan/hadapi-mea-rantai-produksi-ikan-hias-harus-diperkuat
Sumber Gambar : 
4.bp.blogspot.com/-0YjVvlRBOYQ/U8lE_ORPl2I/AAAAAAAABDo/sl7ebEHh2Wk/s1600/budidaya%252Bikan%252Bhias.jpg

Meneropong Potensi Perikanan, Pertanian dan Peternakan di Provinsi Kepulauan Riau

Agustus 14, 2016
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota Batam.Luas lahan pertanian sawah pada Tahun 2011 di Provinsi Kepulauan Riau seluas
453 ha, meningkat drastis sebesar 225 persen, dari 453 hektar di tahun 2011 menjadi 1.021 hektar pada tahun 2012. Sedangkan untuk lahan bukan sawah justru mengalami penurunan 0,10 persen dari 537.661 hektar di tahun 2011 menjadi 537.093 hektar pada tahun 2012. Sektor perkebunan memiliki potensi yang besar terutama Tanaman karet, kelapa ,cengkeh . Nilai produksi karet yang dihasilkan adalah 11.820.550 Kg dengan rata-rata produksi sebesar 291 Kg/ Ha. Demikian juga dengan komoditas kelapa yang berproduksi sebanyak 1 2.070.540 Kg / th dengan rata-rata produksi 345 Kg/ Ha. produksi komoditas cengkeh 3.139.801 Kg dengan rata- rata produksi 329 Kg/ Ha. Sektor peternakan khususnya populasi sapi meningkat dari 8.323 ekor di tahun 2011 menjadi 17.255 ekor pada tahun 2012. Sedangkan populasi kambing 22.402 pada tahun 2012 Berdasarkan kajian Komoditi/Produk/Jenis Unggulan (KPJu) di Provinsi Kepulauan Riau diperoleh KPJu di Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut :
•sektor padi palawija adalah padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah dan sagu.
•sektor Sayuran adalah cabe, kacang panjang, ketimun, sawi, dan kangkung.
•sektor buah-buahan adalah durian, pisang, buah naga, pepaya, mangga.
•sektor perkebunan adalah karet, kelapa, cengkeh, lada, gambir.
•sektor peternakan adalah sapi, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, dan kambing
Berdasarkan kajian komoditas unggulan daerah lokasi prioritas pengembangan komoditas unggulan sektor tanaman pangan sebagai berikut :
•Natuna : jagung, ubi kayu, bayam, kacang panjang
•Karimun : jagung, ubi Ialar, ketimun,
•Lingga : jagung, Ubi kayu, Kacang Tanah, ketimun, Sawi, Cabe besar,
•Bintan : bayam, Terungkangkung, Pisang
•Batam : bayam, pare, Rambutan,
•Tanjung Pinang : Bayam Cabe besar, Terung
Prioritas pengembangan potensi peternakan di Provinsi Kepulauan Riau :
•Kabupaten Natuna dapat diproyeksikan sebagal lokasi pengembangan sapi potong, kambing dan ayam buras.
•Kabupaten Karimun diproyeksikan untuk lokasi pengembangan temak sapi potong, kambing, dan itik.
•Kabupaten Lingga diproyeksikan sebagai lokasi pengembangan sapi potong dan kambingdan kerbau.
•Kabupaten Bintan di proyeksikan untuk lokasi pengembangan sapi potong, kambing dan kerbau.
•Kota Batam diproyeksikan sebagai lokasi pengembangan temak babi, sapi potong, ayam petelur dan ayam pedaging.
•Kota Tanjungpinang menjadi pasar komoditi pangan asal hewan temak.
PELUANG INVESTASI SEKTOR PERTANIAN
Potensi Kawasan Free Trade Zone sebagai Pasar Komoditi Pertanian, Kawasan Batam, Bintan dan Karimun yang merupakan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas dapat menjadi potensi pasar bagi berkembangnya Kabupaten Lingga sebagai Kawasan Sentra Produksi Pertanian. Meningkatnya aktifitas di Kawasan Batam, Bintan dan Karimun secara tidak langsung akan menarik berbagai aktifitas, tenaga kerja, dan penduduk, sehingga kebutuhan akan produk pangan juga akan meningkat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di kota Batam, Tanjungpinang, kabupaten lain dan dari pendatang menyebabkan ketergantungan yang tinggi kebutuhan akan tanaman pangan dan holtikultura sangat terbatas dan dijual di pasar dengan harga yang tinggi dalam kondisi tertentu (misalnya cuaca kurang bagus, distribusi kurang lancar, gagal panen di Jawa/ Sumatera). Potensi besar pertanian dan perkebunan , dapat menyuplai [menyediakan) kebutuhan pangan masyarakat baik skala lokal dan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau khususnya ke kawasan Free Trade Zone Batam, Bintan dan Karimun, serta jika memungkinkan hasil pertanian dan perkebunan tersebut dapat diekspor ke luar negeri melalui kawasan FTZ BBK tersebut. Berdasarkan potensi dan kebijakan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan lahan pertanian untuk tanaman pangan pada kawasan strategis yang ditetapkan untuk meningkatkan produksi dan pemenuhan kebutuhan lokal dan antar kabupaten/kota dan ekspor ke Singapore. Selain itu Masih tersedianya lahan pertanian yang luas di Kabupaten Lingga, Natuna, Anambas dan Karimun juga menjadi peuang untuk pengembangan investasi di sektor pertanian dan perkebunan.
Di sektor agro industri, Pembangunan industri/pabrik pengolahan produk tanaman pangan untuk memenuhi permintaan pasar di tingkat domestik, nasional dan luar negeri masih memiliki peluang yang sangat besar terkait dengan trend saat ini sebagai makanan oleh-oleh (Rue/cake), keripik yang bisa didistribusikan ke luar daerah kabupaten/ kota setempat. Di sektor pertanian hortikultura Provinsi Kepulauan Riau memiliki lahan area yang belum dimanfaatkan sebesar 83,6% . Kebutuhan pasar internasional yang sangat tinggi Singapura membutuhkan 2.500 ton komoditas hortikultura per hari, tetapi Indonesia hanya mengekspor 200 ton per hari. Untuk memenuhi kebutuhan pasar Singapura, Indonesia hanya bisa memasok 6% dari total kebutuhan mereka. Pangsa pasar buah Malaysia terbesar, yaitu 34 persen, diikuti China 15 persen, Amerika Serikat 10 persen, Afrika Selatan 8 persen, Thailand 8 persen, dan Indonesia 0,6 persen. Pangsa pasar sayur Malaysia di Singapura adalah 43 persen, China 29 persen, India 5 persen, serta Indonesia dan Australia masing-masing 4 persen. Mercermati potensi pasar , serta kebijakan pengembangan pertanian hortikultura di propinsi kepri , peluang peluang yang dapat di kembangkan antara lain
•Budidaya tanaman pangan pokok (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, padi, ubi kayu, ubi jalar),
•Membuka lahan/kawasan pengembangan pertanian holtikultura pada beberapa kawasan unggulan holtikultura
•Membuka lahan/kawasan agrobisnis untuk pertanian holtikultura.
•Pembangunan industri/pabrik pengolahan produk tanaman holtikultura [buah-buahan) guna memenuhi permintaan pasar di tingkat domestik, nasional dan luar negeri
PELUANG INVESTASI SEKTOR PERKEBUNAN
Prioritas pengembangan komoditas perkebunan ekonomi dan sosial meliputi :
•Prioritas pertama Karet, Lada
•Prioritas kedua Kakao, Kopi, Cengkeh
•Prioritas ketiga Kelapa dala, Kelapa sawit
Potensi pasar pengembangan sektor perkebunan di kepulauan riau dapat diidentifikasi sebagai berikut:
•Ketersediaan hasil perkebunan yang bagus dengan cirri khas potensi setiap kota/kabupaten bisa dipasarkan pada lingkungan domestic maupun ekspor
•Pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat
•Sebagai sumber bahan baku apabila sudah tersedia pabrik pengolahan industry perkebunan di kota/kabupaten Kepulauan Riau ataupun di wilayah lain
Berdasarkan potensi sumber daya alam dan ketersediaan infra struktur yang mendukung sektor perkebunan maka peluang investasi pengembangan sektor perkebunan antara lain :
•Pengelolaan hasil perkebunan masih tradisional dan tumbuh secara konvensional, sehingga perlu pengelolaan dan pengembangan yang lebih terarah agar bisa menjadi penghasil tanaman perkebunan yang lebih intensif
•Kerjasama dengan pemerintah dalam pengelolaan hutan tanaman hasil industry. Hasil perkebunan dan juga merupakan penghijauan di daerah setempat perlu dibudidayakan dengan peningkatan teknologi pengelolaan tanaman perkebunan
•Mendirikan perusahaan pengolahan hasil tanaman perkebunan seperti pengolahan karet, cengkeh, kelapa untuk santan dan pabrik pengolahan sagu yang lebih modern dengan didukung fasilitas teknologi yang bagus
Beberapa peluang investasi yang dapat dikembangkan terkait dengan potensi sumber daya alam di sektor pertanian, perkebunan dan peternakan antara lain:
•Perkebunan jambu mete dan industri biji mete kering dan Cashew Nut Shell Liquid[CNSL
•Perkebunan lada dan industri biji lada putih kering dan biji lada hitam kering
•Perkebunan Kelapa dan Industri Minyak Kelapa
•Perkebunan Kelapa dan Industri Kopra, Serat (fiber), Arang Tempurung, debu (dust), Nata De Coco
•Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri Minyak Kelapa Sawit (CPO)
•Perkebunan Kopi dan Industri Pengupasan, Pembersihan dan Sortasi Kopi
•Perkebunan Kakao dan Industri Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan Kakao
•Perkebunan Cengkeh dan Industri Bunga Cengkeh Kering
•Perkebunan Karet dan Industri Sheet, Lateks Pekat, Industri Crumb Rubbe
•Perkebunan Tanaman Obat/Bahan Farmasi
Selain itu di Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki potensi alam yang sesuai untuk pengembangan tanaman Sagu , khususnya di Kabupaten Lingga dan Kabupaten Karimun. Perkiraan produksi hasil yang paling mendekati kenyataan pada kondisi liar dengan produksi 40 – 60 batang/ha/tahun, jumlah empulur 1 ton/batang, kandungan aci sagu 18,5 %, dapat diperkirakan hasil per hektar per tahun adalah 7 - 11 ton aci sagu kering. Secara teoritis, dari satu batang pohon sagu dapat dihasilkan 100 -600 Kg aci sagu kering. Rendemen total untuk pengolahan yang ideal adalah 15%. Tanaman sagu memiliki banyak manfaat. Empulur sagu setelah diparut dan diolah lebih lanjut dapat dijadikan makanan ternak, media tumbuh tanaman Selain itu sagu juga dapat diolah menjadi tepung sagu untuk industri makanan, bahan bakar biofuel, bahan baku penyedap makanan, bahan bakku gula cair, bahan baku plastik ramah lingkungan
PELUANG INVESTASI Sektor Peternakan
Pengembangan Kawasan peternakan merupakan sebagai kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan pengusahaan ternak dilakukan secara terpadu sebagai bagian dari komponen usaha tani lainnya (tanaman pangan, perkebunan, hortikultura atau perikanan) dan terpadu sebagai komponen ekosistem tertentu (kawasan hutan lindung atau suaka alam). Kawasan peternakan di Provinsi Kepulauan Riau diarahkan berdasarkan pendekatan berbasis pulau dan terintegrasi dengan tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan perikanan. Kawasan peternakan dibagi berdasarkan peruntukan skala agribisnis dan skala peternakan rakyat (backyard farming).
•kawasan agribisnis diprioritaskan pada Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan serta beberapa pulau yang memiliki potensi dan kesesuaian dari aspek daya dukung lahan dan agroklimat.
•Khusus untuk Kota Batam, kawasan peternakan dikembangkan pada daerah hinterland.
•Sedangkan pengembangan sub sistem hilir peternakan diarahkan di kota Batam dan Kota Tanjungpinang
Berdasarkan morfologi dan ukuran ternak, maka ternak besar (sapi dan kerbau) dikembangkan di Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan. Untuk ternak kecil (kambing, domba dan babi) diarahkan di Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga. Sedangkan ternak unggas diarahkan di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Peluang pasar hasil ternak, antara lain:
•Pangsa pasar hasil ternak terbuka lebar (lokal, domestik, ekspor);
•Mengurangi jumlah daging/kebutuhan sapi dari impor luar negeri.
•Dengan potensi lahan pakan cukup memadai mempunyai peluang untuk pengembangan populasi lebih besar
Potensi pasar hasil ternak di Kepulauan Riau, antara lain :
•Meningkatnya pertambahan penduduk, maka permintaan daging dan makanan hewani kian meningkat setiap tahun;
•Meningkatnya daya beli, sehingga kebutuhan daging/hewani meningkat;
•Terjadinya perubahan dalam pola konsumsi dan peningkatan dalam kesadaran gizi masyarakat; dan
•Meningkatkan jumlah wisata kuliner restoran, rumah makan di Kepulauan Riau sehingga kebutuhan akan daging hasil ternak juga meningkat.
Potensi Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil, Berdasarkan potensi sumber daya alam dan potensi pasar yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, peluang investasi yang dapat di kembangkan antara lain :
•Pengembangan peternakan rakyat
•Pengembangan usaha budidaya peternakan (sapi, kambing, ayam ras, ayam petelur, ayam pedaging, itik dan babi) diarahkan pada suatu kawasan, baik kawasan khusus maupun terintegrasi dengan komoditi lainnya serta terkonsentrasi disuatu wilayah
•Industri pengemasan dan pengolahan hasil ternak
•Industri Pengasapan Karet
•Industri Makanan Olahan Dari Biji-bijian dan umbi-umbian, sagu, melinjo dan kopra
•Industri alat mesin pertanian yang menggunakan teknologi madya seperti perontok padi, pemipil jagung dan traktor tangan
•Persewaan Mesin Pertanian dan Peralatannya.
Sumber Berita :
http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-dan-informasi/potensi-daerah/29-potensi-daerah/80-sektor-pertanian-perkebunan-dan-peternakan
Sumber Gambar :
http://photos1.blogger.com/blogger/6395/1904/1600/Peta%252520Kepri.jpg